Pages

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

NASIHAT UNTUK JAMAAH HAJI DAN UMROH

1.          Ikhlas dan Ittiba’ Saudaraku sesama Muslim! Upayakanlah semaksimal mungkin agar engkau selalu ikhlas karena Allah dalam seluruh ...

NASIHAT UNTUK JAMAAH HAJI DAN UMROH




1.         Ikhlas dan Ittiba’

Saudaraku sesama Muslim!

Upayakanlah semaksimal mungkin agar engkau selalu ikhlas karena Allah dalam seluruh ibadahmu – secara umum – dan ibadah hajimu ini – secara khusus – karena Allah berfiman:

 

وَمَآ أُمِرُوْٓا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللهَ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ حُنَفَآءَ ... [٥]

“Padahal, mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus ...” (QS. Al-Bayyinah [98]: 5)

 

Dan ingat, janganlah Anda sekali-kali berbuat syirik sekecil apapun, karena perbuatan syirik (menyekutukan Allah) akan menghapuskan amalan Anda. Wajib bagi Anda mengikhlaskan ibadah semata-mata karena Allah.

Dan wajib ittiba’, yaitu mengikuti sunnah Nabi dalam hal-hal yang Anda lakukan atau Anda tinggalkan.

Anda wajib melaksanakan ibadah haji dan umroh mengikuti contoh Rasulullah, tidak boleh mengikuti orang banyak.

Allah berfirman:

 

قُلْ اَنْ كُنْتُمْ تُحِبُّوْنَ اللهَ فَاتَّبِعُوْنِيْ يُحْبَبْكُمُ اللهُ وَيَغْفِرْلَكُمْ ۗ وَاللهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ. [٣١]

“Katakanlah (Muhammad): ‘jika kamu mencintai Allah, ikutilah Aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu.’ Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang” (QS. Ali ‘Imran [3]: 31)

 

Nabi bersabda:

 

لِتَأْخُذُوْا عَنِّيْ مَنَاسِكَكُمْ.

“Ambillah dariku tentang tata cara manasik (haji/umroh) kalian.” (Shahih: HR. Muslim (no. 1297 [310]))

Lalu berupayalah dengan keras untuk membiayai ibadah hajimu dengan harta yang baik dan uang yang halal kerana Nabi bersabda:

 

اِنَّ اللهَ طَيِّبٌ لَا يَقْبَلُ إِلَّا طَيِّبًا ...

“Sesungguhnya Allah Maha Baik, Dia tidak menerima kecuali yang baik ...” (Shahih: HR. Muslim (no. 1015) dan lainnya)

 

2.         Menjauhi Larangan Allah

Bagi Anda, wahai saudaraku Muslim, jauhilah semua hal-hal yang diharamkan oleh syariat yang sebelumnya biasa engkau lakukan, seperti mencukur jenggot, merokok, menyerupai orang-orang kafir, mengenakan cincin dari emas, dan sebagainya.

Bagi Anda, wahai saudariku Muslimah, berjanjilah kepada Allah , jika engkau belum menjadi Muslimah yang multazimah (komitmen terhadap ajaran agama), untuk bersegera berkomitmen terhadap segenap hukum syariat, bertaqwalah kepada Allah, dan hendaklah engkau menjaga kesucian dirimu, serta menjadi wanita shalihah lagi baik, dengan jilbab dan hijab yang sempurna.

Maka itu, wahai saudariku Muslimah, pakailah olehmu jilbab yang sesuai dengan syariat, bukan demi mengikuti mode yang menyelisihi syariat.

 

3.         Sabar dan Tabah

Biasakanlah dirimu untuk bersabar serta tabah (dalam perjalanan hajimu). Hindarilah permusuhan dan emosi serta terjerumus dalam akhlak (perilaku) dan perbuatan tercela. Jauhkan dan hindarilah kata-kata dan ucapan-ucapan kotor dan tidak senonoh karena perjalanan (safar) adalah bagian dari adzab. (Shahih: Muttafaq ‘alaih dari Abu Hurairah). Prinsip dasarnya adalah menyambut persahabatan dengan baik dan bersikap lemah lembut terhadap teman.

 

4.         Menunaikan Hak Orang Lain dan Berwasiat

Apabila kamu memiliki tanggungan berupa hak-hak dan kewajiban-kewajiban yang harus engkau tunaikan kepada orang lain, baik berupa materi maupun immateri, maka segeralah tunaikan karena adanya utang tidak menghalangi seseorang untuk berhaji, selama telah terpenuhi dua syarat berikut:

1)         Jatuh tempo pembayaran utang di luar (tidak bertepatan dengan) waktu penunaian ibadah haji.

2)         Mendapatkan izin dari pemberi utang apabila penunaian ibada haji bertepatan dengan waktu pelunasan utang.

Khususnya bagi orang-orang yang menjadi tanggunganmu.

Selanjutnya, tulislah wasiat sebelum keberangkatanmu. Berwasiatlah kepada keluarga dan kerabatmu dengan taqwa dan sunnah, serta agar mereka berbuat yang ma’ruf dan menjauhi segala sesuatu yang menyelisihi syariat.

 

5.         Berdo’a ketika Berpamitan

Jangan lupa ketika berpamitan, katakan kepada orang-orang yang kamu tinggalkan:

 

أَسْتَوْدِعُكُمُ اللهَ الَّذِيْ لَا تَضِيْعُ وَدَائِعُهُ.

“Aku titipkan kalian kepada Allah yang tidak hilang titipan-Nya” (Shahih: HR. Ibnu Majah dan Ahmad dari Abu Hurairah)

 

Dan hendaklah mereka mengucapkan kepadamu:

 

نَسْتَوْدِعُ اللهَ دِيْنَكَ، وَأَمَانَتِكَ، وَخَوَاتِتْمَ عَمَلِكَ.

“Kami titipkan kepada Allah agama, amanah, dan penutup amalmu” (Shahih: HR. Abu Dawud dan Ibnus Sunni dalam kitabnya, Amalul Yaum wal Lailah, dan dishahihkan oleh al-Albani dalam kitabnya, Silsilah ash-Shahihah).

 

6.         Membaca Do’a Safar

Apabila kamu menaiki kendaraan yang hendak mengantarmu dalam perjalaman, berdo’alah kepada Allah dengan do’a safar:

 

اَللهُ اَكْبَرُ، اَللهُ اَكْبَرُ، اَللهُ اَكْبَرُ، سُبْحَٰنَ الَّذِيْ سَخَّرَلَنَا هَذَا وَمَاكُنَّالَهُۥ مُقْرِنِيْنَ، وَاِنَّٓا إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُوْنَ، اَللّٰهُمَّ إِنَّانَسْئَالُكَ فِيْ سَفَرِنَا هَذَاالْبِرَّ وَالتَّقْوَى،وَمِنَ اْلعَمَلِ مَاتَرْضَى، اَللّٰهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا سَفَرَنَا هَذَا وَاطْوِعَنَّابُعْدَهُ، اَللّٰهُمَّ اَنْتَ الصَّاحِبُ فِي السَّفَرِ وَالْخَلِيْفَةُ فِي الْأَهْلِ، اَللّٰهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُبِكَ مِنْ وَعْثَاءِ السَّفَرِ وَكَٓابَةِ الْمُنْظَرِ وَسُوْءِ الْمُنْقَلَبِ فِي الْمَالِ وَالْأَهْلِ.

 

 

 

 

 

7.          

MUKADIMAH



اِنَّ الْحَمْدَ للهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ اَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَامُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَاهَادِيَ لَهُ، وَاَشْهَدُ اَنْ لَاإِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.

 

Segala puji bagi Allah. Kita memuji-Nya, memohon pertolongan dan ampunan-Nya. Kita berlindung kepada Allah dari semua kejahatan diri dan keburukan amal kami. Siapa yang Allah beri petunjuk, tidak ada yang dapat menyesatkannya; begitu pula siapa yang Allah sesatkan, tidak ada yang dapat memberinya hidayah atau petunjuk.

Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar selain Allah, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba sekaligus Rasul-Nya.

 

يَٰٓأَيُّهَاالَّذِيْنَ ءَامَنُوْا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ، وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. {١٠٢}

 

“Wahai orang-orang yang beriman! Bertaqwalah kepada Allah sebenar-benar taqwa kepada Nya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan Muslim” (QS. Ali Imran [3]: 102)


KALIMAT TALBIYAH

MUKADIMAH

 

اِنَّ الْحَمْدَ للهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ اَنْفُسِنَا

 

Segala puji bagi Allah. Kita memuji-Nya, memohon pertolongan dan ampunan-Nya. Kita berlindung kepada Allah dari semua kejahatan diri dan keburukan amal kami. Siapa yang Allah beri petunjuk, tidak ada yang dapat menyesatkannya; begitu pula siapa yang Allah sesatkan, tidak ada yang dapat memberinya hidayah atau petunjuk.

Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar selain Allah, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba sekaligus Rasul-Nya.


 

Blogger news

Blogroll

About